Jenis Ikan Wader yang Paling Populer di Indonesia

Ikan wader adalah sekelompok ikan air tawar berukuran kecil dari famili Cyprinidae yang banyak ditemukan di sungai, danau, rawa, dan persawahan di Indonesia.

Meskipun ukurannya kecil, ikan wader memiliki peran penting dalam ekosistem perairan dan juga sebagai sumber makanan yang populer di berbagai daerah.

Beragam jenis ikan wader memiliki ciri khas masing-masing, baik dari segi bentuk, warna, hingga habitatnya.

Jumlah jenis ikan wader sebenarnya cukup banyak. Secara keseluruhan, terdapat puluhan spesies ikan wader yang tersebar di perairan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Namun, jika mengacu pada spesies yang paling umum dikenal dan dikategorikan sebagai ikan wader, terdapat sekitar 20-30 jenis yang telah teridentifikasi di Indonesia.


Wader Pari (Rasbora argyrotaenia)

Jenis Ikan Wader Pari (Rasbora argyrotaenia)
Wikipedia

Ikan wader pari memiliki tubuh ramping dengan warna perak keemasan dan garis hitam tipis yang membentang dari kepala hingga ekor.

Ikan ini sering ditemukan di sungai dan danau dengan aliran air yang tenang. Wader pari tersebar di pulau-pulau Sunda Besar (Sumatera, Jawa, Kalimantan), Semenanjung Malaya, dan Filipina.

Wader pari memiliki ciri-ciri tubuh berwarna coklat kuning kehijauan di bagian punggung (dorsal) dan putih keperakan di sisi dan bagian bawah (ventral), terutama dibagian perut.

Wader pari juga memiliki ukuran kecil, biasanya sekitar 5-10 cm, dan sering dikonsumsi sebagai ikan goreng atau lauk khas daerah.


Wader Cakul (Barbodes binotatus)

Wader Cakul (Barbodes binotatus)
Wikipedia

Dikenal juga dengan nama wader bintik-dua adalah jenis ikan kecil anggota famili Cyprinidae anak-suku Cyprininae.

Jenis ikan ini tersebar di Indonesia bagian barat (Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Lombok), Indocina, dan Filipina.

Wader bintik-dua dalam bahasa inggris juga dikenal dengan sebutan spotted barb atau common barb.

Ciri-ciri wader bintik-dua yakni memiliki ukuran yang kecil-sedang, dengan panjang total hingga 100mm, sangat jarang dijumpai ukuran yang lebih besar, meskipun sebenarnya dapat mencapai 170mm.

Memiliki 4 sungut di ujung moncongnya, dan dengan gurat sisi yang sempurna (tidak terputus) berjumlah 23-27.

Sirip dorsal (punggung) dengan 4 duri dan 8 jari-jari lunak, duri yang terakhir bergerigi di bagian belakangnya. Awal sirip dorsalnya berjarak 41/2 sisik dengan gurat sisi.


Wader Merah (Puntius titteya)

Wader Merah

Wader merah adalah jenis ikan air tawar tropis milik keluarga Cyprinidae, merupakan kan endemik di Sri Lanka.

Spesies ikan ini penting secara komersial dalam perdagangan akuarium dan dibudidayakan dalam jumlah yang lebih besar, tetapi tetap terancam oleh penangkapan yang berlebihan serta hilangnya habitat aslinya.

Ciri-ciri wader merah yakni memiliki ukurang kecil memanjang dengan tubuhnya yang relatif padat. Panjangnya mencapai 2cm ( 2 inch).

Memiliki warna yang berbeda antara betina dengan jantan. Wader betina memiliki warna coklat kekuningnan di bagian atas dengan sedikit kilau kehijauan. Sedangkan wader jantan memiliki warna kemerahan, dan juga bentuk tubuhnya yang lebih ramping.

Wader betina memiliki dua garis berwarna merah mudah di sisinya, dan akan berubah warna menjadi lebih gelap ketika siap berkembang biak.


Ikan-ikan wader ini banyak ditemukan di perairan Indonesia dan sering menjadi target tangkapan karena rasanya yang gurih serta nilai ekonominya.

Dari berbagai jenis ikan wader yang ada, masing-masing memiliki karakteristik unik yang membedakannya, mulai dari ukuran, warna, hingga lingkungan tempat hidupnya.

Ikan-ikan ini tidak hanya memiliki nilai ekologis dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan, tetapi juga bernilai ekonomis sebagai sumber pangan yang kaya protein dan lezat.

Oleh karena itu, pelestarian ikan wader dan habitatnya menjadi penting agar manfaatnya tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

Nanda ♥︎
Nanda ♥︎